BNPT Dorong Peningkatan Kewaspadaan dan Sinergitas di Daerah dalam Menghadapi Ancaman Terorisme

Bandung – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hari ini, rabu (30/03/2016) melakukan kunjungan ke kota Bandung. Kunjungan tersebut merupakan kelanjutan dari rangkain acara kegiatan ke berbagai daerah yang ditenggarai rentan dari ancaman terorisme seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Lombok dan Bali.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan perkembangan terkini kelompok radikal terorisme dan ISIS di Indonesia terhadap pemerintah daerah, aparat penegak hukum, TNI dan instansi terkait lainnya di daerah. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini serta membangun kesiapsiagaan lintas sektoral di setiap daerah dalam menghadapi ancaman terorisme.

BNPT sebagai lembaga yang mengkoordinasikan penanggulangan terorisme mendorong masing-masing instansi terkait di daerah untuk lebih waspada dan siaga dalam menghadapi ancaman terorisme.

Dalam kesempatan kali ini hadir Deputi 1 BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Khadir, Direktur Pencegahan Deputi 1 BNPT Brigjen Pol. Hamidin, Dir Intelkam Polda Jabar Kombes Pol Drs. Sumadi , Asintel Dam III, Kapolres, Korpaskhas, Kasgartap, para komandan satuan, serta perwakilan dari Pemda Jabar.

Sambutan Polda Jabar yang dalam kegiatan ini diwakili oleh Dir Intelkam menyampaikan dalam mengidentifikasi gangguan kamtibmas ataupun radikal terorisme, Polda Jabar menyimpulkan hal tersebut terjadi diakibatkan oleh lemahnya kesadaran hukum masyarakat, sehingga masyarakat dengan mudah terpancing untuk berbuat radikal yang nantinya akan mengarah ke tindakan radikal terorisme. Untuk itu tentu ada kerjasama antara semua lapisan masyarakat dibawah arahan seluruh instansi penegak hukum untuk melakukan pencegahan dini.

“Menurut data Polda Jabar terdapat beberapa titik wilayah yang teridentifikasi mengarah ke kelompok radikal terorisme. Sebanyak 241 orang sudah ada dalam data Polda jabar yang terdiri dari inti, pendukung, serta partisipan,” kata Dir Intelkam Polda jabar Kombes Pol Drs. Sumadi.

“13 pondok pesantren serta yayasan sedang dilakukan penelitian lebih mendalam,” pungkasnya.

Selanjutnya Sumadi dalam akhir sambutan Polda Jabar menyampaikan “Langkah-langkah yg bisa dilakukan diantaranya ; pendekatan dini, melakukan koordinasi dengan BNPT serta semua intansi yang terkait untuk melakukan deradikalisasi, pendataan rumah-rumah kos dan kontrakan serta wajib lapor yang bekerjasama dengan pemerintah daerah, memperbaharui data kamtibmas untuk pendataan ulang masyarakat yang ada di wilayah Jabar.”