BNPT Bahas Pelibatan Civitas Academica dan Terorisme di Kampus

BNPT Bahas Pelibatan Civitas Academica dan Terorisme di Kampus

Universitas Pamulang (UNPAM) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten menggelar dialog Jaga Kampus Kita.

Dialog bertema Pelibatan Civitas Academica dalam Pencegahan Terorisme melalui FKPT Banten dilaksanakan secara daring dan luring dipusatkan di Conference Hall Lantai 9 Universitas Pamulang, Selasa (24/11/2020).

Sebagai Keynote Speaker yakni Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, S.E., M.Si. Dengan Narasumber Dr. H. Dayat Hidayat, M.M. (Rektor Universitas Pamulang), Muhammad Makmun Rasyid, S.Ud. (Pakar Tafsir), Dr. Bachtiar Baekal, S.H., M.H. (Dosen Universitas Pamulang) dan Kurnia Widodo, S.T. (Mantan Jaringan Terorisme).

Ketua FKPT Banten dalam sambutannya mengatakan FKPT Banten adalah bentuk konkrit sinergi Pemerintah dalam hal ini BNPT hadir mencegah terorisme dan membendung radikalisme yang semakin mengancam sendi berbangsa bernegara.

Ia menjelaskan bahwa dialog ini juga turut mempererat silaturahmi dan kebersamaan antara pemerintah dalam hal ini BNPT dengan pemangku kepentingan Civitas Academica di Banten yang diwakili oleh Universitas Pamulang.

“Kegiatan ini memberi ruang silaturami, bertukar fikiran antara pemangku kepentingan serta mempersempit ruang gerak kelompok radikal yang ingin menyalahgunakan wahana kebebasan akademik kampus, bahkan mengatasnamakan agama untuk kepentingan mereka” katanya.

Brigjen Pol. R. Akhmad Nurwahid, S.E., M.M. selaku Direktur Pencegahan BNPT menjelaskan bahwa saat ini kita sedang menghadapi dua Pandemi, yang pertama Covid 19 dan Pandemi Radikal Terorisme. Pandemi Covid 19, kita hadapi dengan tetap berpegangan pada protokol kesahatan. Sedangkan pandemi radikalisme terorisme harus dihadapi dengan kebersamaan dari seluruh kalangan. Karena penangulangan terorisme tidak bisa ditangani sendiri oleh satu instansi, melainkan harus melibatkan seluruh komponen bangsa lainnya, termasuk Perguruan Tinggi. Di sinilah UNPAM dapat berperan penting dalam melakukan layanan pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat, sehingga mereka menjadi masyarakat yang terdidik.

Masih menurut Direktur Pencegahan BNPT, gerakan kelompok radikal terorisme adalah gerakan politik yang mengatasnamakan agama dengan tujuan untuk mengganti ideologi NKRI. Terorisme tidak menyudutkan agama tertentu, karena terorisme adalah musuh agama dan musuh negara. Oleh karena itu perlu kerjasama semua komponen bangsa untuk mencegahnya.

Sementara Rektor UNPAM, Dr. H. Dayat Hidayat, M.M. menjelaskan bahwa UNPAM sudah memiliki dan akan lebih memaksimalkan metode sebagai pencegahan paham radikal dan terorisme tumbuh dan berkembang di UNPAM.

“UNPAM sudah punya metode dan akan lebih kami maksimalkan guna mencegah faham radikal dan terorisme khususnya di UNPAM, sehingga semua Civitas Academica UNPAM mulai dari Pimpinan tertinggi, para Dosen hingga Mahasiswa melalui pembekalan yang setiap moment penerimaan Mahasiswa baru dan kegiatan-kegiatan dialog seperti yang kita selenggarakan kali ini” katanya.

“Apresiasi dan terimakasih kami sampaikan pada BNPT dan FKPT Banten yang telah memilih UNPAM sebagai wadah pertemuan BNPT dengan UNPAM guna silaturahmi dan sosialisasi pencegahan radikal dan terorisme, semoga kerjasama ini bisa terus terjaga dan berlanjut agar metode yang kami terapkan sebelumnya bisa lebih maksimal sehingga makin terhindar dari paham atau gerakan-gerakan yang bersifat radikal dan terorisme” Pungkasnya.