foto oleh thepalmierireport.com

Bertekad Akhiri Teror, Mesir Nyatakan Situasi Darurat Selama 3 Bulan

Tanta – Setelah dihentak oleh dua serangan bom di dua gereja koptik, presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, langsung mengambil tindakan tegas, yakni dengan memberlakukan situasi darurat di negeri itu sampai tiga bulan ke depan.

“Rangkaian langkah akan diambil, yang terpenting, pengumuman negara dalam keadaan darurat selama tiga bulan setelah langkah hukum dan konstitusi diambil,” ungkap Sisi saat memberi pernyataan resmi di televisi seperti dikutip dari RTE.IE, (09/04/17).

Bagi Sisi, serangan ini mematikan ini tentu melukai masyarakat Mesir, namun ia menegaskan bahwa serangan teror ini tidak akan bisa memecah persatuan warga negeri Piramida itu.

“Serangan itu… hanya akan memperkuat tekad bulat rakyat Mesir untuk melangkah maju, untuk mewujudkan pembangunan komprehensif keamanan dan stabilitas,” tegasnya.

Penegasan Sisi ini nyatanya bukanlah retorika politik belaka, warga Mesir, yang mayoritasnya adalah Muslim, segera berkumpul di gereja yang menjadi sasaran pengeboman untuk memberikan bantuan. Tidak hanya sekedar menunjukkan solidaritas, warga Muslim yang dikenal memiliki hubungan baik dengan warga Kristen Koptik juga menggalang bantuan untuk meringankan beban para korban kekejaman ISIS.

Warga Muslim yang ada di Kairo bahkan menggunakan pengeras suara di masjid-masjid untuk memanggil umat Muslim agar berkumpul dan mendonorkan darah. Hasilnya, ratusan kantong darah berhasil dikumpulkan dan segera disalurkan ke rumah sakit-rumah sakit tempat para korban dirawat.