Foto by stuff.co.nz

Berniat Regenerasi, ISIS Paksa Anak-Anak Jadi Teroris

Raqa – Rentetan kekalahan yang dialami kelompok teroris ISIS telah benar-benar membuat kelompok ini kelabakan. Jumlah anggotanya yang tewas atau kabur semakin bertambah, hal ini memaksa ISIS untuk segera mencari jalan keluar, termasuk perihal regenerasi pada tubuh kelompok kekerasan ini.

Maka, ISIS pun memutuskan untuk menggunakan anak-anak yang mereka peroleh dari serangkaian aksi penculikan dan pemerkosaan sebagai prajurit masa depan. Dilaporkan Al Arabiya, ISIS telah membangun rumah-rumah yang akan digunakan secara khusus untuk melatih anak-anak kecil menjadi teroris. Sementara ibu dari para anak-anak itu tetap dibiarkan menjadi budak seks untuk secara terus menerus diperkosa atau dijual di pasar gelap.

Dikatakan lebih lanjut, rumah-rumah khusus tersebut akan ditempati oleh anak-anak berusia mulai 12 tahun. Mereka akan dididik taktik perang, termasuk menggunakan senjata. Ada dua orang yang bertanggungjawab untuk mengurusi anak-anak itu, yakni Mahmoud Al-Khamis di Raqqa alias Abu Mariah al-Ansari dan Abu Aziz Al-Jazrawi.

Sementara untuk anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun, ISIS mencekoki pikiran mereka dengan ide-ide perang, jihad dengan kekerasan, dan terorisme. Anak-anak yang dianggap sudah siap untuk berperang akan dibawa ke bootcamp khusus untuk diberi pelatihan selanjutnya selama dua minggu tanpa ada kontak dengan dunia luar sama sekali.