Beri Pembekalan Kepada Calon Mahasiswa Indonesia di Turki, BNPT Tekankan Pentingnya Arti Perdamaian

Jakarta – Direktur Konvensi dan Perangkat Hukum Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Yuniar Lutfi, mengingatkan kepada mahasiswa Indonesia yang akan berangkat ke Turki agar dapat menjaga diri dengan baik. Ia juga berharap agar para calo mahasiswa tidak mudah terpengaruh atau terprovokasi dengan keadaan di Turki mengingat kondisi politik dan sosial budaya Turki yang kurang stabil.

Hal ini disampaikan dalam acara Pembekalan dan Orientasi Mahasiswa dan Pelajar Baru ke Turki 2016 yang diadakan di Gedung Soekarno Hatta Badan Intelijen Negara (BIN), Jakarta Selatan pada Senin (26/09/16). Pertemuan ini dilangsungkan untuk memberikan pembekalan dan informasi penting terkait kondisi Turki saat ini.

“Kalian harus memahami nilai – nilai kebangsaan dan mengamalkan nilai Pancasila selama di sana, sehingga bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan perdamaian. Jadilah duta perdamaian bangsa kita di negara sana,” kata Yuniar Lutfi.

Dalam acara ini hadir pula Kasubdit Timur Tengah Deputi 1 BIN, Muhtarom, selaku narasumber yang juga pernah menjadi mahasiswa di Turki pada tahun 1996. Menurutnya Turki adalah negara yang menyenangkan untuk belajar. Namun, ia mengingatkan agar niat belajar ini jangan sampai tergoyah oleh hal-hal tidak berguna yang mengatasnamakan jihad.

“Jihad tidak harus ke medan perang. Ketika kalian pergi jauh untuk mencari ilmu dan mendalami ilmu agama itu termasuk jihad dalam bentuk lain,” kata Muhtarom.

Beberapa instansi lain juga hadir menjadi narasumber di acara ini seperti, Badan Intelijen Strategi (BAIS) TNI, Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri, dan Kementrian Luar Negeri. Mereka memberikan pembekalan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Selain itu, Prof. Dr. Nazarudin Umar selaku imam besar Masjid Istiqlal juga turut memberikan pembekalan. Ia meminta agar para mahasiswa disana rajin untuk mencari informasi lewat koran atau televisi untuk mengetahui perkembangan situasi di Turki.

“Tidak boleh hampa pengetahuan tentang kondisi objektif di Turki sekarang Jangan terlalu lugu karena malah akan mencelakakan diri sendiri,” kata Nazarudin Umar.

Para mahasiswa Turki yang diberikan pembekalan ini rencananya akan diberangkatkan dalam dua gelombang. Gelombang pertama di tanggal 26 September 2016 dan gelombang kedua di tanggal 27 September 2016.