Brigjen Pol. Hamidin, Direktur Pencegahan BNPT, saat berbicara di Counter Terrorism Conference di India, hari ini.

Berbicara di Counter Terrorism Conference 2017 di India, Direktur Pencegahan BNPT Tekankan Pentingnya Join Operation

Jakarta – Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. Hamidin menekankan pentingnya pembentukan join operation antar negara untuk menangkal bahaya terorisme pada skala global. Hal ini ia sampaikan saat berbicara di forum internasional Counter Terrorism Conference 2017 di India, hari ini.

Menurutnya, terorisme adalah ancaman bersama. Semua negara patut segera mengambil sikap yang cepat dan tepat terkait penanggulangan ancaman bahaya terorisme. Salah satu hal yang perlu segera dilakukan adalah mengadakan operasi bersama antara negara untuk memastikan keamanan negara dari ancaman aksi dan ideologi teror.

Urgensi kerjasama antar negara ini perlu dilakukan mengingat kelompok teroris yang ada saat ini diketahui telah berusaha untuk menggabungkan kelompok-kelompok teror dari berbagai wilayah untuk melakukan teror di bawah bendera yang sama. Ia mencontohkan kelompok teroris internasional ISIS dan Al Qaeda yang akan melebur menjadi satu di Suriah. Begitu juga dengan kelompok teroris Abdullah Moute dan Isnilon Papilon di Filipina yang bergandengan tangan untuk menciptakan kerusakan dan kehancuran di wilayah Asia.

Hal ini menjadi alasan kuat untuk membentuk kerjasama antara negara, khususnya di kawasan Asia untuk mencegah perkembangan kelompok teror. Brigjen Pol. Hamidin juga menyinggung pengalaman Bom Bali, di mana pada kejadian itu pemerintah Indonesia mendapat bantuan dari pemerintah lain untuk menangani aksi terorisme tersebut. Menurutnya, join operation sangat diperlukan saat suatu negara mengalami kesulitan. Ia menyebut kerjasama Government to government, immigration to immigration sangat diperlukan, khususnya untuk kontrol kawasan perbatasan.

Jenderal bintang satu itu juga menyebut perlunya akses besuk napi antar dua atau lebih negara. Ia juga menegaskan pentingnya memperbarui kerjasama antar negara yang sudah ada, termasuk untuk mengajak negara-negara lain bergabung dalam kerjasama ini, meski negara-negara yang dimaksud memiliki tingkat ancaman terorisme yang rendah.