Berbagi Pengalaman Perdamaian, Wapres dijadwalkan Berkunjung ke Afganistan

Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan akan berkunjung ke Afganistan guna berbagi pengalaman mengenai penanganan konflik dan pemulihan pascakonflik.

“Mereka (Afghanistan High Peace Council) mengundang saya untuk datang ke Kabul, kira-kira tanggal 26 saya ke sana. Mereka sudah beberapa kali datang, pertama untuk berterima kasih atas kunjungan Presiden (Joko Widodo), kedua ingin lebih jauh lagi mencari pengalaman Indonesia dalam hal menyelesaikan konflik,” kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Dalam kunjungannya ke Afganistan, Wapres akan bertemu dengan tokoh dan ulama di sana untuk memberikan bantuan sebagai sesama negara yang berpenduduk Islam. Indonesia dipilih oleh Afganistan untuk membantu upaya perwujudan perdamaian di sana karena dianggap tidak memiliki kepentingan di negara tersebut.

Wapres pun tidak khawatir dengan adanya ancaman keamanan di Afganistan, menyusul terjadinya sejumlah serangan bom hingga menewaskan ratusan masyarakat.

“Kalau anda membicarakan menyelesaikan konflik didahului dengan ketakutan, ya jangan masuk (daerah konflik). Di mana-mana dulu, saya selesaikan penuh orang bunuh di Poso, di Ambon, di Aceh, ya kita masuk saja dan berdoa supaya baik. Kalau kita niat baik, Insha Allah itu akan baik,” jelasnya.

Senin (12/2/2018), Wapres Jusuf Kalla menerima rombongan delegasi perdamaian Afganistan, High Peace Council (HPC), yang hadir di Kantor Wakil Presiden Jakarta, dengan didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar Afganistan untuk Indonesia Roya Rahmani.

Menlu Retno mengatakan pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pembahasan mengenai perwujudan dan proses perdamaian di Afganistan, dimana Pemerinta Indonesia mendukung penuh upaya tersebut.

“Indonesia dipercaya, atau bisa diterima, untuk bisa memberikan kontribusi terhadap proses perdamaiannya. Tadi mereka mengatakan sangat mengapresiasi komitmen Indonesia, kerja keras bahwa kita serius, dan setelah kita melakukan sounding Indonesia juga dapat diterima oleh semua pihak,” kata Retno usai pertemuan di Jakarta, Senin.