Bak perusahaan, ini 4 tawaran finansial teroris supaya orang gabung

Modus rekrutmen organisasi terori tidak lagi mengandalkan ideologi. Selain janji-janji berdirinya negara ideal, baik dari paham kanan ekstrem ataupun kiri mentok, ajakan bergabung itu sekarang dilengkapi iming-iming finansial. Temuan dari intelijen Amerika Serikat, Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) termasuk kelompok militan paling royal memberi gaji dan pelbagai insentif pada anggotanya.

Situasi semacam itu ternyata muncul di banyak organisasi teror lainnya, baik Al Qaidah maupun Taliban. Jaringan teror bergerak bak perusahaan multinasional, menyediakan insentif gaji dan kenyamanan lainnya supaya orang mau bergabung.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga memperoleh indikasi pola rekrutmen serupa. Tak heran, animo warga Negara Indonesia bergabung dengan ISIS lumayan tinggi. Diperkirakan penduduk Indonesia berbaiat dengan Khilafah Islamiyah itu lebih dari 300 orang sejak tahun lalu.

Apa saja iming-iming finansial dan fasilitas sejenis diberikan oleh teroris supaya orang mau bergabung?

1. ISIS tawarkan gaji Rp 20 juta plus bulan madu gratis

ISIS membuka lowongan bagi para militan yang ingin ikut bergabung dengan iming-iming kesejahteraan di bawah bendera khilafah. Setibanya di area konflik, para militan akan dibekali uang sebesar USD 1.500 (setara Rp 20 juta), sebuah rumah, serta ongkos bulan madu gratis setiap bulannya.

Untuk setiap anak kecil yang dibawa serta para jihadis, ada tunjangan tambahan Rp 5,2 juta tiap bulan. Salah satu pejuang ISIS, Abu Bilal al-Homsi, lewat aplikasi Skype kepada wartawan menyatakan tawaran itu nyata. Abu Bilal pertama kali bertemu dengan wanita yang kini jadi istrinya setelah beberapa bulan berinteraksi lewat internet. Kemudian mereka memutuskan untuk bergabung dengan ISIS.

“Kami menikah dan kemudian melakukan bulan madu. Kami makan daging enak di rumah makan di Raqqa, kemudian melakukan perjalanan menyenangkan di Sungai Euphrates dan menikmati es krim,” ceritanya pada wartawan seperti dilansir dari koran Daily Mail, Rabu (27/5). Menurutnya, semua terasa terlalu sempurna lantaran usai menikah dia menerima Rp 20 juta, kemudian dia dan istrinya mendapat sebuah rumah, dan akhirnya dia menikah, serta bulan madu.

2. Beri beasiswa ke luar negeri dan umroh gratis

Rekrutmen ISIS di Indonesia memakai cara-cara yang unik. Salah satunya melalui tawaran pendidikan untuk santri yang ingin belajar ke Timur Tengah, tapi tak kunjung mendapat beasiswa.

“Kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati dengan iming-iming beasiswa ke luar negeri dan umroh gratis. Jangan mudah terpancing,” ujar Komandan Kodim (Dandim) 0726 Sukoharjo, Jawa Tengah, Letkol Inf Riyanto.

Menurut Riyanto, iming-iming umroh gratis maupun beasiswa melanjutkan sekolah ke luar negeri, merupakan salah satu modus untuk menjaring anggota dari organisasi ISIS. Mereka, kata dia, mempunyai cara yang sangat beragam dan sering menjanjikan kemudahan dan fasilitas.

“ISIS itu gerakan kekuasaan untuk pembentukan suatu negara dan bukan merupakan gerakan Islam. Ini ancaman besar, sehingga potensinya harus dihilangkan sejak dini dan harus diwaspadai,” katanya.

3. Jadi informan teroris bisa dapat Rp 60 juta

Kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS) menawarkan uang pada siapa saja yang bisa menangkap mata-mata bekerja bagi Barat. Malah uang itu diberikan dalam bentuk dolar Amerika Serikat. Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (25/11), pengumuman itu disampaikan mereka lewat pamflet disebarkan di akun jejaring sosial. Kelompok itu menawarkan uang Rp 60 juta bagi siapa pun bisa menangkap agen asing yang menyamar. Pamflet ini juga disebar di Kota Aleppo, Suriah.

“Tentara Barat dan diktator Arab menggunakan mata-mata untuk menanam pelbagai chip elektronik bisa membantu mereka mengebom tempat-tempat mujahidin. Membawa mereka pada kami sangat penting bagi setiap muslim,” demikian tulisan dalam pamflet propaganda ISIS. Modus imbalan uang untuk informan ini sudah dipakai sejak lama oleh jaringan Al Qaidah di Irak.

4. Dapat gaji tetap, pengangguran Afghanistan gabung Taliban

Pejabat pemerintah Afghanistan menemukan metode anyar dari kelompok ekstremis Taliban buat merekrut anggota. Penduduk di desa-desa dekat markas mereka dijanjikan gaji bulanan, seandainya mau berjihad melawan pemerintah serta militer Amerika Serikat. Laman Fox 10 News melaporkan, Sabtu (9/10), video wartawan lepas di Afghanistan membuktikan fenomena itu. Seorang pria memakai rompi antipeluru serta memegang senapan berceramah di pasar.

Dia menyerukan pentingnya jihad dan adanya kompensasi finansial bagi yang bersedia bergabung. Ketika reporter itu bertanya pada salah satu warga bersedia gabung, jawaban yang didapat tak ideologis. “Cari kerja di Afghanistan saat ini sulit. Bergabung dengan Taliban bisa membuat saya punya penghasilan tetap,” ungkap warga tak disebut namanya itu. Tidak diungkap berapa persisnya gaji bulanan yang disodorkan Taliban. Tapi disinyalir nilainya sangat menarik untuk negara dengan perekonomian amburadul.

Setelah tiarap nyaris satu dekade karena bercokolnya militer AS lalu terpaksa lari ke pegunungan dekat perbatasan Pakistan, Taliban pelan-pelan memperkuat organisasinya. Kelompok ekstremis Sunni tersebut dilaporkan menambah pasukan dalam skala masif, kendati belum diketahui dari mana sumber dana mereka.

Sumber : Merdeka.com