Awas, Konten Radikalisme Berkeliarah di 'Dunia Ketiga'!

Awas, Konten Radikalisme Berkeliarah di ‘Dunia Ketiga’!

Jakarta – Direktur Pencegahan BNPT, Brigadir Jenderal Polisi Hamli, menyebut saat ini tak hanya dunia nyata dan ghaib yang dikenal manusia dalam kehidupannya. Ada dunia ketiga yang banyak ditemukan konten radikalisme pendorong terjadinya aksi terorisme, yaitu dunia maya.

Demikian disampaikan Hamli saat menjadi pemateri di kegiatan Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat yang diselenggarakan oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DKI Jakarta di Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2018).

“Karenanya penting diketahui oleh seluruh masyarakat adalah budaya saring sebelum sharing. Jangan menyebarkan konten yang kita terima sebelum kita menyaringnya,” ungkap Hamli.

Di hadapan seratusan peserta kegiatan yang sebagian besar kaum milenial, jenderal bintang satu ini mendorong lahirnya kesadaran terlibat dalam pencegahan terorisme. Hal kecil yang bisa dilakukan adalah menjalankan budaya saring sebelum sharing tersebut. “Kalian yang aktif di media sosial, dengan handphone yang kalian pegang, kalian bisa ikut mencegah terorisme,” tambahnya.

Melalui litersi digital tersebut, lanjut Hamli, BNPT dan FKPT akan memberikan pelatihan pembuatan konten positif sebagai salah satu langkah kontrapropaganda terhadap penyebarluasan konten bermuatan paham radikal terorisme.

“Dengan pelatihan yang ada, kalian diminta bisa membuat konden damai. Konten yang tidak mendorong terjadinya aksi terorisme, tapi sebaliknya mengajak hidup damai,” pungkas Hamli.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Taufan Bakri, di kesempatan yang sama menyambut baik dilaksanakannya literasi digital, khususnya bagi kalangan milenial. Kegiatan tersebut diakuinya bisa disinkronkan dengan program yang sudah digagas oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Di Jakarta kami memiliki 2.670 jaringan informasi. Jika adik-adik yang sudah dilatih ini bisa digabungkan, maka penyebarluasan konten pendorong perdamaian akan bisa semakin maksimal,” kata Taufan.

Tak lupa Taufan menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada BNPT dan FKPT yang telah menginisiasi terselenggaranya literasi digital tersebut. Ditegaskannya, keamanan Jakarta dari potensi radikalisme dan terorisme tidak bisa ditangani sendiri oleh pemerintah daerah. “Terimakasih sudah menggerakkan keterlibatan masyarakat. Ini akan membantu menjaga Jakarta dari ancaman radikalisme dan terorisme.” pungkasnya. [shk/shk]