Tugas Makin Berat, FKPT akan libatkan mantan Napiter untuk Cegah Penyebaran Paham Radikal Terorisme di Masyarakat

Tugas Makin Berat, FKPT akan libatkan mantan Napiter untuk Cegah Penyebaran Paham Radikal Terorisme di Masyarakat

Jakarta –Tugas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) ke depan selaku mitra strategis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yamg ada di 32 provinsi di Indonesia dalam usahanya untuk membentengi masyarakat dari pengaruh penyebaran paham radikal terorisme tentu semakin berat.

Hal ini dikarenakan penyebaran paham radikal terorisme di masyarakat masih terlihat masif. Oleh karena itu kedepan FKPT dalam menjalankan programnya bersama masyarakat diharapkan bisa melibatkan narasumber yang kompeten dari berbagai pihak atau stakeholder terkait, termasuk dari Kementerian dan Lembaga (K/L).

Selain itu keberadaan mantan narapidana kasus terorisme (napiter) yang sudah sadar dan sudah kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga akan turut dilibatkan sebagai narasumber .

Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis saat menutup kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT ke-VII tahun 2020 yang berlangsung di Hote Mercure Ancol, Jakarta, Rabu (19/2/2020) malam.

“Disamping narasumber dari Kementerian/Lembaga seperti yang selama ini sudah berjalan, kita juga akan melibatkan narasumber dari mantan-mantan Narapidana Terorisme (Napiter) yang tersebar di seluruh Indonesia yang jumlahnya ada 735 orang. Tetapi tentunya itu nanti akan kita pilih yang bisa jadi narasumber dan tentunya mereka yang benar-benar sudah sadar dan sudah nanti,” ujar Deputi I BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.

Selain melibatkan napiter, mantan Komandan Satuan Induk Badan Intelijen Strategis (Dansat Induk Bais) TNI) ini mengungkapkan bahwa nantinya FKPT juga akan turur melibatkan penyintas, mahasiswa hingga khatib dalam berbagai program FKPT lainnya.

“Kita juga akan libatkan para korban bom atau penyintas, lalu juga ada dari Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia (FKMTHI) juga akan dilibatkan. Termasuk juga melibatkan khatib Indonesia yang sudah bersertifikat dalam program-program FKPT,” tutur mantan Dansat Intel Bais TNI ini.

Lebih lanjut perwira tinggi berpangkat bintang dua ini mengungkapkan bahwa pengurus FKPT yang baru ini sebagian besar diisi oleh orang-orang baru, sehingga dirinya berharap dengan adanya pengurus baru ini maka akan tumbuih pula semangat baru dari seluruh FKPT agar bisa menjalankan program lebih baik lagi.

“Karena hampir 70% pengurus FKPT saat ini adalah orang-orang baru, harapannya dengan semangat baru ini mereka lebih baik lagi dari yang lalu-lalu. Karena berdasarkan evaluasi dari kekurangan di tahun 2019 lalu, kita akan pompa mereka untuk tahun 2020 ini agar lebih baik lagi,” kata alumni Akmil tahun 1986 ini.

Dalam kesempatan tersebut nantan Komandan Korem 173/Praja Vira Braja, Kodam XVII/Cenderawasih ini mengatakan bahwa kegiatan Rakornas FKPT ini adalah bagian dari kegiatan rutin tahunan dari FKPT dalam menyusun program kerja di tahun 2020 ini.

“Jadi malam hari ini kita telah melaksanakan penutupan Rakernas FKPT yang ke-VII tahun 2020, acara rakernas FKPT ini sendiri adalah acara rutin yang diadakan di setiap awal tahun untuk merumuskan kegiatan FKPT untuk satu tahun ke depan,” ucap pria yang dalam karir militernya dibesarkan di pasukan elit ‘Baret Merah’ Kopassus TNI-AD ini.

Selain itu mantan Komandan Grup 3/Sandi Yudha Kopassus ini juga menjelaskan bahwa di bulan Desember mendatang juga akan dilaksanakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) untuk melakukan evaluasi hasil kerja selama tahun 2020 ini.

“Di akhir tahun nanti, pada bulan Desember kita laksanakan Rakornas lagi untuk mengevaluasi hasil kerja yang kita lakukan di tahun 2020 ini. Jadi setiap awal tahun dan akhir tahun ini kita laksanakan. Dari Rakernas inilah nantinya kita akan bisa melaksanakan kegiatan dan program kerja selama tahun anggaran 2020,” ujar Deputi I BNPT mengakhiri.