RRI Sulsel Dukung Penguatan Kearifal Lokal untuk Pencegahan Terorisme

Makassar – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusung tema besar penguatan kearifan lokal sebagai sarana pencegahan terorisme dalam pelaksanaan kegiatan di tahun 2017. RRI Sulawesi Selatan sebagai Lembaga Penyiaran Publik milik Pemerintah menyatakan dukungannya.

Hal ini seperti disampaikan Kapala Bidang Pemberitaan RRI Sulawesi Selatan, Ashari Bahariawan, saat ikut menerima kedatangan BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan dalam kegiatan Visit Media, Rabu (12/4/2017). Dikatakan oleh Ashari, pihaknya memiliki program acara di kanal Pro 4 yang disiarkan selama 24 jam dalam sehari, berisikan lintas informasi dalam kemasan jurnalisme warga.

“Acara itu menggunakan 4 bahasa yang ada di Sulawesi Selatan. Kami mengundang FKPT untuk ikut memanfaatkan itu dalam pencegahan terorisme,” kata Ashari.

Ashari mengklaim program lintas berita berbahasa daerah tersebut sangat diminati oleh masyarakat Sulawesi Selatan. “Masyarakat senang karena ada unsur kedaerahaan. Saya pikirf akan semakin bagus jika ada sisipan muatan materi antiterorisme,” tandasnya.

Anggota Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Willy Pramudya, menyambut baik kesiapan RRI Sulawesi Selatan terlibat dalam pencegahan terorisme oleh BNPT dan FKPT.

“Sampai saat ini, RRI dan TVRI menjadi ujung tombak di dunia pers sebagai media yang terpercaya, sekaligus menjadi pembanding melalui berita-berita yang disiarkan dengan berita dari media industrial lainnya,” kata Willy.

Willy juga mengingatkan kepada media massa untuk terus mengedepankan kehati-hatiannya dalam pemberitaan, dengan menjunjung tinggi kaidah jurnalistik. Dikatakannya, pelaku terorisme saat ini sudah menggunakan media massa sebagai salah satu sarana dalam penyebarluasan pemahaman dan dampak teror atas aksi yang dilakukannya.

“Ketika masyarakat sudah takut, itu kemenangan terbesar pelaku terorisme. Apabila ketakutan masyarakat itu akibat pemberitaan yang disiarkan media massa, berarti media sudah menjadi kepanjangan tangan terorisme,” pungkas Willy tegas.

Visit Media merupakan salah satu metode dari kegiatan Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme Terorisme di Masyarakat. Ada 2 metode lain yang digunakan dalam kegiatan tersebut, yaitu dialog dengan tema yang sama dan lomba karya jurnalistik bertema kearifan lokal sebagai sarana pencegahan terorisme. [shk]