Perlu Sinergi yang terintegrasi untuk melaksanakan Program Deradikalasi yang Berkelanjutan

Cilacap – Program deradikalisasi yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terhadap para pelaku tindak pidana terorisme bukanlah perkara mudah. BNPT tentunya tidak dapat bekerja sendiri untuk mederadikalisasi para teroris yang telah dijatuhi dipidana. Perlu sinergisitas dari semua stakeholder Kementerian Lembaga (K/L) terkait dan juga tokoh masyarakat agar hal ini bisa terwujud.

Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar MH, mengatakan bahwa Lembaga Permasyarakatan (Lapas) yang ada di Nusakambangan adalah bagian dari program deradikalisasi yang terbesar untuk di dalam Lapas di Indonesia. Hal ini ia sampaikan saat kegiatan Silaturahmi Kepala BNPT dan Kementerian / Lembaga terpadu wilayah Jawa Tengah yang berlangsung di Cilacap pada Senin (27/7/2020).

“Ini adalah kerjasama diantara seluruh pihak yang terkait, terutama dengan BNPT dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang lebih khususnya dengan Ditjen PAS (Direktorat Jenderal Pemasyarakatan). Dengan unsur-unsur masyarakat, pakar dibidangnya seperti bidang agama, bidang wawasan kebangsaan dan bidang psikologi,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar MH,

Kepala BNPT pun berharap program deradikalisasi ini bisa berjalan efektif, yaitu bisa dapat memoderasi pikiran-pikiran yang radikal mengarah kepada teror. Karena dengan program deradikalisasi tersebut diharapkan bisa membawa perubahan-perubahan dari pikiran dan pola tindakan dari para pelaku yang pernah mereka dilakukan sebelumnya.

“Kita berharap sinergi ini bisa berjalan maksimal dan efektif dan diharapkan mereka nantinya kelak akan menjalankan kehidupan kembali ke masyarakat, bisa beradaptasi dengan baik, bisa melakukan proses reintegrasi dengan baik dengan masyarakat. itulah kira-kira yang kita bahas hari ini,” ujar mantan Kapolda Papua ini.

Alumni Akpol tahun 1988 ini mengungkapkan bahwa silaturahmi ini juga sebagai ajang sharing terhadap pelaksanaan deradikalisasi yang telah berjalan selama ini. Sehingga bisa didapatkan solusi yang lebih baik lagi di masa yang akan datang dalam menjalankan program tersebut.

“BNPT tentunya melakukan koordinasi di lapangan langsung dengan seluruh unsur-unsur dari Ditjen PAS Kemenkumham untuk mendapatkan langsung bagaimana implementasi yang telah berjalan selama ini, termasuk mendapatkan masukan-masukan penting untuk penyempurnaan program deradikalsasi di Dalam Lapas di masa yang akan datang,” ungkap mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Untuk itulah menurut Kepala BNPT pentingnya acara silatrahmi pada kesempatan tersebut dengan jajaran dari Ditjen PAS , jajaran Kantor Kemenkumham Jawa Tengah dan juga dari para Kepala Lapas yang ada di Nusakambangan.

“Ini lah pentingnya pertemuan malam ini, Karena hadir pula Direktur dari Ditjen PAS yang datang dari Jakarta. Lalu ada juga narasumber kita Prof Asep (Usman Ismail) dari UIN Jakarta bersama teman-teman semuanya yang jumlahnya sekitar 10 orang yang telah menjadi mitra kita dalam pelaksanaan program deradikalisasi selama ini,” tutur mantan Kapolda Banten ini.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkum HAM Jawa Tengah, Drs. Priyadi, Bc.IP., M.Si, menyampaikan apresiasinya atas sinergi dan kolaborasi yang telah berjalan selama ini bersama dengan BNPT dalam melakukan proses deradikalisasi khususnya yang berada di wilayah Jawa Tengah.

“Dan saya kira apa yang sudah berkembang di dalam diskusi tadi menjadi bagian dari upaya kita untuk melakukan penyempurnaan bagaimana melakukan pembinaan dan perlakuan terhadap narapidana khusus terorisme. Dan kami berharap bahwa di Jawa Tengah itu menjadi role model untuk bagaimana melakukan penanganan secara terintegrasi terhadap pelaku teroris ini,” ujar Drs. Priyadi, Bc.IP., M.Si,
Dalam kesempatan yang sama Selain itu Guru Besar Tasawuf UIN Syarif Hidayutullah Prof. Dr. Asep Usman Ismail, M.Ag, juga menuturkan bahwa silaturahmi malam ini membuktikan tekad bahwa untuk melakukan deradikalisasi itu bukan hanya dari BNPT saja. Tetapi BNPT ini bisa menjadi koordinator dalam penanggulangan terorisme di Tanah Air dengan melibatkan banyak pihak, termasuk kalangan akademisi.

“Jadi bukan hanya BNPT yang harus bertanggung jawab tapi seluruh anak bangsa. Hari ini saya kira dibawah kepemimpinan Pak Kepala yang baru ini menguatkan tekad yang sebetulnya sudah ada sebelumnya. Tapi sekarang ada penguatan tekadnya sehingga kalau membahas agama niatnya semakin kokoh, motivasinya semakin kuat, dorongannya mantap, tekadnya bulat. Untuk menjaga dan merawat NKRI supaya bisa mengayomi seluruh komponen bangsa,” tutupnya.

Turut hadir pula pejabat BNPT lainnya dalam pertemuan tersebut yakni Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol. Drs. Budiono Sandi, M.Hum, Direktur Deradikalisasi Prof. Dr. Irfan Idris, MA, Direktur Penegakkan Hukum Brigjen Pol. Eddy Hartono, S.Ik, MH, Kasubidt Bina Dalam Lapas BNPT Kolonel Cpl. Sigit Karyadi, SH serta jajaran Kakanwil Kemenkumham Jawa Tengah dan pejabat eselon II Ditjen PAS Kemenkumham.