Vester Flanagan diduga mengirimkan fax yang mengatakan dia adalah "tong bubuk mesiu berjalan"

Penembak di Virginia bak ‘tong mesiu berjalan’

Seorang pria yang menembak mati dua wartawan dalam siaran TV langsung di negara bagian Virginia, Amerika Serikat, mengirimkan faksimili penuh ceracau, menyebut dirinya ‘tong bubuk mesiu berjalan’ setelah melakukan serangan. Vester Flanagan, yang dipecat oleh stasiun televisi tempat korbannya bekerja, WDBJ7, bunuh diri dalam pengejaran polisi.

Dalam lembaran fax tersebut, Flanagan menggambarkan diskriminasi dan penindasan terhadap pria gay dan keturunan Afrika-Amerika. Gedung Putih pada Rabu (26/8) mengatakan bahwa serangan ini menunjukkan bahwa perlu ada pengendalian senjata api yang lebih ketat.

Dua orang yang tewas dalam serangan tersebut adalah reporter WDBJ7 Alison Parker dan juru kamera Adam Ward. Manajer stasiun televisi Jeff Marks mengatakan, “Saya tak bisa mengungkapkan bagaimana mereka sangat dicintai.”

Menurutnya, Flanagan adalah “pria yang tidak bahagia”. Dia harus dikawal keluar dari gedung WDBJ7 setelah dipecat pada 2013. Parker tengah melakukan wawancara langsung dengan seorang bintang tamu tentang turisme pada Rabu (26/08) di kota Moneta, tempat terjadinya insiden.

Tiba-tiba terdengar tembakan dan para penonton melihat kamera jatuh ke lantai. Terdengar juga teriakan dan kamera sempat menunjukkan sekilas sosok penembak. Siaran kembali ke studio – wartawan televisi kemudian harus melanjutkan dengan menyiarkan berita tentang kematian dua kolega mereka.

Beberapa jam kemudian, si penembak mengunggah rekaman dirinya menembak dalam jarak dekat ke internet. Rekaman-rekaman ini kemudian dihapus.

Tamu yang diwawancara, Vicki Gardner dari Kamar Dagang Daerah Smith Mountain Lake berada dalam kondisi stabil setelah menjalani bedah.

ABC News mengatakan mereka menerima fax 23 halaman yang dikirim oleh Flanagan yang menggunakan nama profesionalnya, Bryce Williams, pada Rabu. Menurutnya, kemarahannya ‘terbangun terus’ dan dia sudah menjadi ‘tong bubuk mesiu berjalan’ dan ‘menunggu saatnya meledak!!!’

Penulis fax tersebut mengatakan bahwa dia mengalami perlakuan rasisme dan homofobia di tempat kerja. Dia pun menyatakan kekagumannya pada remaja yang menembak 13 orang di SMA Columbine di Colorado pada 1999.

Dia juga mengatakan bahwa serangan di sebuah gereja di Charleston, South Caroline yang menewaskan sembilan jemaat dan pastor kulit hitam Juni lalu ‘membuat saya sangat marah’.

Sheriff di Franklin County Bill Overton mengatakan bahwa fax yang dikirim ke ABC itu digunakan oleh penyelidik. Dia menambahkan, “Jelas…pria ini terganggu.”

Rabu malam, perwakilan keluarga Flanagan mengeluarkan pernyataan “duka cita sedalam-dalamnya bagi keluarga Alison Parker dan Adam Ward”. “Doa dan pikiran kami bersama keluarga korban dan dengan keluarga besar stasiun televisi WDBJ,” menurut pernyataan tersebut.

Presiden Barack Obama mengulang lagi permintaannya akan pengendalian senjata api yang lebih ketat setelah serangan tersebut. “Kita rela menghabiskan triliunan dolar untuk mencegah aktivitas terorisme, tapi kita belum mau menggunakan setidaknya akal sehat dalam pengendalian senjata api,” katanya.

Sumber: tribunnews.com