BNPT Beri Perhatian Khusus Terhadap Kasus Penyerangan Polsek Daha Selatan

Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memberi perhatian khusus terhadap kasus penyerangan kantor Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, 1 Juni Lalu.

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar meminta semua pihak memberikan perhatian khusus pada generasi muda agar tak keliru mengartikan perjuangan atas nama agama. Ini penting agar kejadian penyerangan oleh terduga teroris tidak terjadi lagi.

“Kejadian insiden berdarah di Daha Selatan, pelakunya anak muda. Ini pasti ada kekeliruan berjuang atas nama agama dan menebarkan kebencian bukan kepada tempatnya, ini yang harus kita kaji bersama serta evaluasi. Agar kedepannya generasi muda tidak terjebak dalam situasi seperti itu, jangan sampai ada kejadian berdarah lagi,” tegas Boy Rafli Amar, usai menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah tokoh agama dan pemuka masyarakat, di VIP Room, Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Sabtu petang (6/6/2020).

Selama satu hari penuh, Kepala BNPT melakukan serangkaian kunjungan di Daha Selatan dan Polres Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalsel. Ini merupakan merupakan supervisi kasus penyerangan Polsek Daha Selatan yang menewaskan anggota Polri, Leonardo Latupapua.

Boy Rafli Amar sendiri sempat melakukan pertemuan tertutup bersama Forkopimda setempat, termasuk dengan Bupati Hulu Sungai Selatan, H.Achmad Fikry. Dalam supervisinya, Kepala BNPT didampingi Deputi 1 Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi 2 Irjen Pol Budiono Sandi, Direktur Gakkum BNPT, Brigjen Pol Eddy Hartono dan Direktur Penindakan BNPT, Brigjen Pol Torik Triyono.

Usai menggelar pertemuan di Kota Dodol Kandangan, Kepala BNPT mengelar juga pertemuan khusus dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalsel di Bandara Sjamsudin Noor, Banjarbaru. Kepala BNPT meminta kepada pengurus FKPT Kalsel, untuk menguatkan kepengurusan dengan merangkul para ulama untuk pencegahan radikalisme dan terorisme.

“Kasus Daha Selatan menjadi atensi kita bersama, jadi pelajaran penting kita. Karena kita harus meluruskan pemikiran generasi muda kita agar terhindar dari paham-paham yang keliru. Karenanya dukungan ulama untuk pencegahan radikalisme dan terorisme sangat besar perannya di masyarakat,” tuturnya Kepala BNPT.