BNPT: Ancaman Terbesar Terorisme Bukan Serangan Fisik

Makassar – Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Brigjend. (Pol) Ir. Hamli, M.E., menegaskan ancaman terbesar dari terorisme bukan hanya pada aspek serangan fisik. Menurutnya, perkembangan terorisme telah menunjukkan bagaimana propaganda dilakukan secara masive oleh kelompok pelaku untuk mempengaruhi pola pikir dan pandangan masyarakat.

Hadir di Makassar untuk menyampaikan pidato kunci sekaligus membuka kegiatan workshop BNPT Video Festival, Rabu (3/5/2017), Hamli mengungkapkan, arus tekhnologi, informasi dan komunikasi telah diberdayakan oleh kelompok pro radikalisme dan terorisme untuk melakukan serangan-serangan kepada kaum muda di Indonesia.

“Saat ini telah terjadi perang di Indonesia, namun bukan perang fisik menggunakan persenjataan militer, namun perang ideologi, perang psikologi, perang tekhnologi, perang komunikasi, perang informasi dan perang propaganda, yang salah satunya kita bisa lihat dengan banyaknya berita bohong,” ungkap Hamli.

Atas dasar tersebut, mantan Kabid Kewaspadaan Densus 88 Antiteror Mabes Polri tersebut sangat mengapresiasi dilaksanakannya workshop BNPT Video Festival. Dikatakannya, upaya tersebut merupakan langkah kreatif dan inovatif dalam hal pencegahan terorisme.

“Ini sekaligus upaya untuk mengajak pelajar terlibat dalam mencegah gerakan yang merongrong persatuan dan kesatuan bangsa, di mana pelajar memiliki andil, karena pelajar adalah agen perubahan,” urai Hamli.

Dalam sambutannya Hamli juga mengutip pesan yang biasa disampaikan presiden RI pertama, Soekarno, yaitu “Laki-laki dan Perempuan adalah seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya, Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali”.

“Apapun yang kita rangkai secara bersama-sama, baik itu perempuan atau laki-laki, baik itu kaum muda atau orang tua, bila kita menginginkan berjuang secara bersama maka hasil dari perjuangan itu akan ada hasilnya,” pungkas Hamli.

Workshop BNPT Video Festival merupakan rangkaian dari BNPT Video Festival 2017, yang merupakan salah satu metode yang dilaksanakan dalam kegiatan Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme. Satu metode lainnya adalah dialog dalam kemasan Rembuk Kebangsaan Perempuan Pelopor Perdamaian. Kegiatan itu sendiri dilaksanakan secara bersama-sama antara BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 provinsi se-Indonesia. [shk]