Awas, Saling Ejek Merupakan Bibit Radikalisme!

Bandar Lampung – Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT, Marsekal Muda Asep Adang Supriyadi, mengingatkan kalangan pelajar di Bandar Lampung untuk membiasakan hal-hal baik dalam keseharianya.

Hadir untuk membuka kegiatan Pelibatan Pelajar SMA dan Sederajat dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, Kamis (14/3/2019), Asep Adang menyebut kebiasaan saling ejek sebagai salah satu hal yang harus dihindari. Pelibatan pelajar SMA dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di Bandar Lampung dikemas dalam bentuk Lomba Video Pendek dan Diskusi Film bertajuk “Satu Indonesia”.

“Penting untuk anak-anak tidak mencoba-coba bersikap intoleran. Misalnya menjelek-jelekkan guru, saling ejek, itu berpotensi menjadi radikalisme,” ungkap Asep Adang.

Baca juga : DPR Dorong Komunikasi Pencegahan Terorisme Dilakukan Sampai Tingkat Desa

Perwira TNI AU yang sempat menjadi dosen di Universitas Pertahanan tersebut menambahkan, terdapat berbagai faktor yang mendorong lahirnya radikalisme dan terorisme. Antara lain kesalahan dalam menafsirkan agama, kondisi perekonomian, balas dendam, kemiskinan, ketidakadilan, pendidikan, dan politik.

Meskipun menekankan pentingnya sikap selalu waspada, Asep Adang yang mengantongi 11.000 jam terbang sebagai pilot tersebut meminta pelajar tidak alergi dengan radikalisme. Itu karena ada dua makna radikalisme di matanya, yaitu positif dan negatif.

“Kalau (radikalisme) positif larinya be bela negara, tekun belajar, gotong royong, itu jangan dihindari. Yang harus diantisipasi adalah radikalisme negatif yang memantik lahirnya dikap intoleran,” tandas Asep Adang.

Lomba video pendek sudah dilaksanakan oleh BNPT sejak 4 tahun terakhir. Di pelaksanaan keempat kalinya ini, metode penjurian dilakukan sejak dari tingkat provinsi, di mana 3 karya terbaik di setiap daerah akan diikutkan ke tahap penjurian tingkat nasional.

“Melalui lomba video pendek ini kami ingin mendorong pelajar memiliki kebiasaan berfikir positif, bersikap toleran terhadap perbedaan yang ada untuk terus menjaga semangat persaudaraan antarmasyarakat,” kata Anggota Satuan Tugas Pencegahan Terorisme BNPT, Fahrudin. [shk/shk]